SEMARANGUPDATE.COM – Pemerintah Kota Semarang, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sedang gencar memperbaiki kontainer truk sampah yang sebelumnya mengalami kerusakan dan menjadi perhatian warga.
Hingga pertengahan Mei 2025, sebanyak 40 unit kontainer truk sampah telah selesai diperbaiki dan kembali beroperasi untuk mendukung pengangkutan sampah di berbagai wilayah kota.
Langkah ini merupakan respons cepat Pemkot Semarang terhadap keluhan masyarakat mengenai kerusakan kontainer truk sampah.
“Untuk menjaga kenyamanan warga Kota Semarang, perbaikan kontainer terus dilakukan sambil menunggu kontainer baru tiba,” ujar Arwita Mawarti, Kepala DLH Kota Semarang.
Perbaikan dilakukan secara bertahap, meliputi penambalan dan penggantian plat, dengan estimasi waktu pengerjaan sekitar empat hari per kontainer.
“Kontainer yang telah selesai diperbaiki langsung didistribusikan kembali ke UPTD Kebersihan untuk digunakan dalam kegiatan angkut sampah harian,” tambah Arwita.
Selain 40 unit yang sudah diperbaiki, saat ini masih ada 15 unit kontainer yang dalam proses perbaikan. Upaya ini merupakan bagian dari pemeliharaan menyeluruh terhadap total 400 kontainer sampah milik Pemkot Semarang, di mana sekitar 200 unit memerlukan perbaikan sedang hingga berat.
Pemkot Semarang juga mengupayakan pengadaan kontainer baru.
“Pada Juni 2025, sebanyak 44 unit kontainer baru dijadwalkan tiba dan akan memperkuat armada pelayanan DLH. DLH juga telah mengajukan tambahan kontainer dalam anggaran perubahan 2025,” imbuh Arwita.
Saat ini, Kota Semarang memiliki 140 unit truk sampah, dengan 110 unit dari tahun 2012–2017, dan 30 unit lainnya dari tahun 2018–2025. Seluruh truk beroperasi setiap hari tanpa henti untuk menjaga kebersihan kota.
Pemkot Semarang menegaskan bahwa perbaikan dan pembaruan armada persampahan adalah bagian dari komitmen memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Warga diimbau untuk terus mendukung upaya bersama menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik. Perbaikan kontainer ini menjadi bukti bahwa pemerintah hadir dan tanggap terhadap aspirasi warga,” tutup Arwita.