SEMARANGUPDATE.COM – Pemerintah Kota Semarang memastikan seluruh korban kecelakaan bus rombongan Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Bendan Ngisor di Tol Pemalang-Batang KM 32-B pada Sabtu (25/10) lalu mendapatkan perhatian penuh.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menegaskan bahwa pemerintah akan menanggung seluruh kebutuhan korban, baik yang meninggal dunia maupun yang masih menjalani perawatan.
Empat korban meninggal dunia telah mendapatkan santunan sebesar Rp50 juta dari PT Jasa Raharja. Sementara itu, korban luka-luka memperoleh jaminan biaya pengobatan hingga Rp20 juta.
“Rp50 juta diberikan tunai untuk ahli waris korban meninggal, sedangkan Rp20 juta untuk korban luka berupa jaminan pengobatan melalui koordinasi dengan Dinas Kesehatan,” jelas Agustina, Senin (27/10).
Agustina menambahkan, jika biaya perawatan korban melebihi plafon Rp20 juta, Pemkot Semarang akan menanggung kekurangannya.
“Kalau ada pemeriksaan lanjutan atau obat yang tidak tercover, pemerintah kota langsung ambil alih. Semua korban harus mendapat layanan gratis,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan penyelenggara transportasi agar lebih berhati-hati dalam memastikan kelayakan kendaraan, khususnya bus yang digunakan untuk perjalanan rombongan warga.
“Bus harus dicek betul kelayakannya. Ini tanggung jawab penyelenggara agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.
Kepala Cabang Jasa Raharja Semarang, Manggala Aji Mukti, menyampaikan bahwa santunan bagi ahli waris korban meninggal dunia telah disalurkan sesuai ketentuan.
“Masing-masing ahli waris menerima Rp50 juta. Untuk korban luka, kami memberikan jaminan biaya perawatan maksimal Rp20 juta per orang melalui rumah sakit,” jelasnya.
Ia menambahkan, total penumpang bus berjumlah 36 orang, terdiri atas 4 korban meninggal dunia dan 32 lainnya mengalami luka-luka. Para korban luka saat ini dirawat di RS Islam Pemalang dan sebagian dirujuk ke rumah sakit di Semarang.
“Pembayaran dilakukan langsung ke rumah sakit sesuai biaya riil yang ditagihkan,” imbuhnya.







