SEMARANGUPDATE.COM – Pemerintah mempercepat penyaluran bantuan pangan dan logistik ke tiga provinsi di Sumatera yang tengah dilanda banjir serta longsor. Upaya ini dilakukan bersamaan dengan pengecekan kondisi cadangan pangan nasional yang disebut masih dalam posisi aman dan bahkan surplus di beberapa wilayah.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan rincian distribusi bantuan yang telah diputuskan pemerintah. Dalam konferensi pers yang digelar Jumat, 28 November 2025, Amran menyampaikan bahwa ribuan ton beras dan minyak goreng telah disiapkan untuk dikirim ke daerah terdampak.
“Sumatera Utara (dikirim) beras 16.000 ton kemudian minyak goreng 3.000 ton. Sumatera Barat kita kirim beras 6.700 ton minyak goreng 1.300 ton,” ujar Amran.
“Aceh kita kirim beras 10.000 ton minyak goreng 2.000 ton,” tambahnya.
Ia memastikan banjir besar yang melanda beberapa kabupaten tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi padi maupun komoditas pangan lainnya. Menurutnya, stok nasional tetap terkendali dan daerah terdampak masih memiliki cadangan yang kuat.
“(Dampak pada produksi padi/komoditas lain) kecil, makanya kita ada cadangan. Cadangan kita sangat kuat di sana,” tegas Amran.
Ia juga mengungkapkan bahwa Aceh memiliki surplus beras mencapai 871.000 ton. Karena itu, pengeluaran bantuan sebanyak 10.000 ton dipastikan tidak mengganggu distribusi lokal. “Kita ada beras di Aceh. Aceh itu surplus 871.000 ton beras. Keluarkan 10.000 itu Aceh. Kemudian Sumatera Utara kita juga surplus cukup besar,” ujarnya.
Kementerian Pertanian menyampaikan bahwa proses distribusi turut melibatkan Bulog, Satgas Bapan, dan unsur TNI untuk mempercepat pengiriman bantuan di lapangan. “Ada Bulog yang lengkap, ada dari Satgas Bapan, TNI, tim ini segera kita turun di lapangan,” pungkas Amran.
Instruksi Presiden: Empat Pesawat Dikerahkan
Selain distribusi pangan, percepatan mobilisasi logistik darurat juga menjadi fokus pemerintah. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menuturkan bahwa Presiden telah memerintahkan percepatan pengiriman peralatan tanggap darurat sejak Kamis malam, mengingat sejumlah akses sempat terputus akibat cuaca ekstrem.
Sebagai tindak lanjut, empat pesawat diberangkatkan pada Jumat pagi, terdiri dari tiga pesawat Hercules dan satu pesawat A400. Armada tersebut membawa berbagai kebutuhan penanganan bencana seperti tenda darurat, perahu karet, perangkat listrik portabel, hingga peralatan komunikasi untuk memulihkan jaringan di wilayah yang masih terisolasi.
“Telah diberangkatkan atas instruksi langsung Bapak Presiden tadi malam kepada seluruh jajaran terkait untuk memberangkatkan pagi ini empat pesawat: tiga pesawat Hercules, kemudian satu pesawat A400,” ujar Teddy.
Pemerintah menegaskan bahwa langkah cepat ini merupakan bagian dari tahapan tanggap darurat untuk memulihkan akses logistik, kebutuhan energi, serta memastikan distribusi bantuan berjalan lancar di seluruh titik terdampak.







