Semangat Hari Pahlawan, Pemkot Semarang Dorong Kebersamaan untuk Pembangunan Kota

Pemkot Semarang gelar upacara Hari Pahlawan dan kirab bendera 1.945 meter sebagai simbol semangat membangun bersama.
Pemkot Semarang gelar upacara Hari Pahlawan dan kirab bendera 1.945 meter sebagai simbol semangat membangun bersama.

SEMARANGUPDATE.COM – Pemerintah Kota Semarang menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional di halaman Balaikota Semarang pada Senin (10/11).

Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, yang hadir mewakili Wali Kota Agustina Wilujeng, menyampaikan bahwa Hari Pahlawan bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi menjadi momentum untuk memperkuat semangat gotong royong dalam membangun kota.

Bacaan Lainnya

Iswar menekankan pentingnya nilai kebersamaan sebagai fondasi pembangunan yang inklusif.

“Hari Pahlawan mengingatkan kita bahwa pembangunan harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Tidak boleh ada yang tertinggal,” ujarnya.

Ia juga mengaitkan semangat perjuangan dengan visi nasional menuju Indonesia Emas 2045, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, lima tahun pertama pemerintahan menjadi fase awal menuju kemakmuran bangsa.

“Inilah bentuk nyata meneruskan perjuangan para pahlawan,” tambahnya.

Selain upacara, Pemkot Semarang juga menggelar Kirab Merah Putih Indonesia Bersatu dan Maju yang menampilkan bendera sepanjang 1.945 meter.

Sebanyak 1.245 meter diarak dari Balaikota menuju Lapangan Pancasila Simpang Lima, sementara 700 meter lainnya dibentangkan di lokasi akhir. Kirab ini memecahkan rekor tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1.001 meter.

Kegiatan kirab melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa, taruna, TNI-Polri, komunitas seni, tokoh lintas agama, hingga santri.

Acara semakin semarak dengan pertunjukan marching band, barongsai, tarian tradisional, dan busana adat Nusantara.

Leprid juga mencatat rekor baru untuk jumlah peserta Goyang Tabola Bale terbanyak, serta menampilkan Garuda Pancasila raksasa setinggi lima meter.

Melihat antusiasme warga, Iswar membuka kemungkinan menjadikan kirab sebagai agenda tahunan.

“Kalau masyarakat terus antusias, kirab bisa jadi kegiatan rutin. Tapi waktunya harus disesuaikan agar tetap sakral,” ujarnya.

Ia menutup dengan pesan bahwa semangat merah putih harus hidup dalam jiwa setiap warga, bukan hanya sebagai simbol. “Saya melihat bendera bukan sebagai kain, tapi sebagai jiwa yang menyala dalam diri kita,” tuturnya.

Pemkot Semarang berharap peringatan Hari Pahlawan menjadi pengingat bersama untuk terus bergerak maju membangun kota dan bangsa menuju masa depan yang lebih sejahtera.

Pos terkait