Peringatan Hardiknas 2025 di Semarang, Ini Komitmen Wali Kota Semarang untuk Pendidikan Berkeadilan

Peringatan Hardiknas di Semarang, Ini Komitmen Wali Kota Semarang untuk Pendidikan Berkeadilan
Peringatan Hardiknas di Semarang, Ini Komitmen Wali Kota Semarang untuk Pendidikan Berkeadilan

SEMARANGUPDATE.COM – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pendidikan menyelenggarakan sebuah acara di kawasan wisata budaya Sam Poo Kong pada Senin (5/5) sore.

Acara ini menegaskan komitmen Kota Semarang untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.

Bacaan Lainnya

Wali Kota Semarang, Agustina, yang diwakili oleh Wakil Wali Kota, Iswar Aminuddin, menyampaikan apresiasi kepada para pendidik dan seluruh elemen masyarakat yang terus berkontribusi dalam pendidikan.

Dalam sambutannya, Iswar mengingatkan kembali pentingnya meneladani semangat Ki Hajar Dewantara.

“Pendidikan adalah akar dari kemajuan dan semangat pengabdian guru adalah batang utama yang menopang peradaban,” ujarnya.

Iswar juga menggarisbawahi bahwa meskipun teknologi menawarkan banyak peluang, pendidikan harus tetap berlandaskan karakter, nilai-nilai, dan semangat gotong royong.

Acara Hardiknas tahun ini dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan dan peluncuran program strategis, seperti Lomba Band SMP se-derajat, penampilan Barongsai, peluncuran Tari Semarang, serta penampilan lagu “Semarang Mendidik”.

Selain itu, diluncurkan juga program CSR Peduli Gerbang Harapan dan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.

“SPMB tahun ini dirancang lebih selektif, khususnya pada jalur zonasi, untuk pemerataan akses pendidikan,” jelas Iswar.

Pemerintah Kota Semarang terus memperkuat program pendidikan berkeadilan. Tahun ini, ditargetkan 8.220 siswa dari keluarga tidak mampu akan menerima beasiswa.

Pemberian Kartu Bus Gratis bagi pelajar dan mahasiswa ber-KTP Semarang juga menjadi salah satu upaya mendukung mobilitas pendidikan.

Dinas Pendidikan memperkenalkan program literasi digital “Disdik Berkarya”, hasil kolaborasi Tim Cyber AI, Tanoto Foundation, dan guru-guru Semarang.

Program ini melahirkan 44 cerita anak berbasis kearifan lokal dalam format perpustakaan digital untuk membentuk karakter generasi muda.

“Dengan tari, lagu, literasi digital, dan sistem pendidikan yang tertata, kami ingin menumbuhkan ekosistem pendidikan yang kuat dan inovatif,” ungkap Iswar.

Ia juga mengapresiasi peran CSR di sektor pendidikan, yang semakin aktif mendukung anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Peringatan Hardiknas ini mengingatkan bahwa kemajuan pendidikan adalah hasil kerja bersama.

“Melalui gotong royong, Semarang siap mencetak generasi tangguh dan berkarakter,” pungkas Iswar.

Pos terkait