SEMARANGUPDATE.COM – Pemerintah Kota Semarang menambah anggaran sebesar 15 miliar rupiah untuk program Universal Health Coverage (UHC) dalam APBD Perubahan 2025.
Langkah ini menegaskan komitmen Agustina-Iswar dalam menjadikan kesehatan sebagai prioritas utama pembangunan kota, meskipun di tengah kebijakan efisiensi anggaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam, menjelaskan bahwa program UHC merupakan hak dasar warga yang harus dipertahankan.
“UHC ini menjadi program prioritas, jadi meskipun ada efisiensi, UHC tetap dipertahankan. Ini menyangkut hak dasar warga,” tegas Hakam.
Tambahan anggaran ini akan memperluas cakupan program UHC untuk menjangkau lebih banyak warga tak mampu yang belum terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan.
Dengan anggaran total mencapai 91 miliar rupiah, program ini diharapkan dapat mengcover sekitar 10 ribu warga kurang mampu, terutama antara Maret hingga akhir tahun ini.
Selama ini, penambahan peserta UHC per bulan berkisar antara 3.000 hingga 4.000 orang. Namun, dengan dukungan dana tambahan, cakupan penerima manfaat bisa meningkat hingga 10 ribu orang, termasuk mereka yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
DTSEN, yang menggantikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), disusun oleh Kementerian Sosial, BPS, dan Kementerian Dalam Negeri, dan menjadi acuan dalam menentukan penerima pembiayaan kesehatan melalui UHC.
“Data dari DTSEN menjadi panduan utama kami. Misalnya, jika ada warga yang masuk rumah sakit dan tidak terdaftar di BPJS, akan kami cover melalui UHC,” jelas Hakam.
Data penerima manfaat UHC bersifat dinamis. Jika ada warga yang sebelumnya dibiayai UHC kemudian dipekerjakan kembali atau ditanggung BPJS oleh perusahaan, maka mereka tidak lagi di-cover UHC untuk menghindari temuan BPK.
Dinas Kesehatan rutin mensinkronisasi data setiap bulan dengan Dukcapil untuk memastikan keakuratan.
Dengan tambahan anggaran dan data yang terus diperbarui, Pemkot Semarang berharap program UHC dapat berjalan lebih efektif, akurat, dan tepat sasaran dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh warga Kota Semarang.