Liburan Nataru di Semarang: 5 Tempat yang Bikin Kamu Pulang Bawa Rindu ‘Bukan Cuma Lumpia’

Ilustrasi AI
Ilustrasi AI

SEMARANGUPDATE.COM – Bayangkan kamu baru turun dari kereta di Stasiun Tawang, Semarang, malam tanggal 30 Desember. Udara dingin menusuk kulit, tapi hidung langsung diserbu aroma manis lumpia rebung yang digoreng di pinggir jalan.

Di depanmu, lampu-lampu kota mulai menyala satu per satu, seperti ada yang membisik, “Selamat datang, ini bakal jadi libur nataru yang nggak akan kamu lupakan.”

Bacaan Lainnya

Kalau ini pertama kalinya kamu ke Semarang, jangan buang waktu. Ikut aku, kita keliling lima tempat yang bikin kota ini terasa hidup banget, bahkan di penghujung tahun yang paling ramai.

  1. Kota Lama, malam pertama yang bikin jatuh cinta

Cahaya lampu kuning temaram menyelinap di celah-celah jendela gereja Blenduk. Kubah merahnya seperti raksasa ramah yang sedang tersenyum. Di sini, waktu berhenti di tahun 1900-an.

Kamu bisa mendengar dering lonceng tua, tawa anak-anak yang naik sepeda ontel sewaan, dan denting gelas kopi di kafe-kafe yang dulu kantor kolonial. Malam tahun baru?

Langsung berubah jadi pesta lampu dan musik jalanan. Rasanya seperti masuk film Wes Anderson, tapi versi Jawa.

  1. Lawang Sewu, di mana hantu lebih ramah

Siang hari dia cantik. Malam hari? Dia genit. Pintu-pintu besar berderit pelan, jendela-jendelanya memantulkan bayanganmu yang tiba-tiba jadi lebih misterius.

Konon, kalau kamu berdiri sendirian di koridor basement, ada suara perempuan memanggil nama. Tapi tenang, katanya dia cuma minta difoto bareng. Hasilnya? Feed Instagram kamu langsung estetik gelap-gelapan.

  1. Sam Poo Kong, merah membara di tengah kota

Masuk ke area klenteng, asap dupamu langsung menyelinap ke hidung. Patung Laksamana Cheng Ho berdiri gagah, seolah berkata, “Aku pernah singgah di sini lima abad lalu, sekarang giliran kamu.”

Warna merah menyala, lampion bergoyang ditiup angin, dan suara gamelan Jawa bercampur genderuk-ersuk gendering Tionghoa. Di sini, sejarah terasa hidup, dan kamu jadi bagian darinya.

  1. Simpang Lima, jantungan kota yang nggak pernah tidur

Pukul sembilan malam, lampu neon pedagang kaki lima menyala terang benderang. Bau wedang ronde panas, sate ayam yang berasap, dan es dawet yang dingin banget sampai bikin gigi ngilu.

Di tengah lapangan, anak-anak main skuter listrik, orang tua tertawa sumringah. Kalau kamu datang pas malam tahun baru, bersiaplah disiram terompet dan confetti gratis dari orang-orang yang bahkan nggak kamu kenal.

  1. Masjid Agung Jawa Tengah, langit Semarang di genggaman

Naik lift ke Menara Asmaul Husna pas magrib. Angin kencang, azan berkumandang, lampu kota mulai berkelap-kelip di bawah seperti lautan kunang-kunang.

Dari ketinggian 99 meter, Semarang terlihat kecil, cantik, dan penuh rahasia. Ada pasangan muda yang bisik-bisik di sudut, “Tahun depan kita ke sini lagi, ya?” Kamu cuma bisa tersenyum. Janji kecil di tempat besar.

Semarang bukan cuma kota singgah. Dia kota yang peluk kamu erat-erat, kasih makan lumpia panas, cerita kisah-kisah lama. Tahun baru ini, jangan cuma lewat. Singgah. Rasakan.

Karena di Semarang, setiap sudut punya cerita dan kali ini, kamu jadi bagian darinya. Selamat libur nataru, semoga jatuh cinta sama Kota Lumpia seperti jutaan orang sebelum kamu.

Pos terkait