SEMARANGUPDATE.COM – Mengawali hari pertama kerja usai libur Idul Fitri 1446 Hijriyah, Agustina, Wali Kota Semarang bersama jajaran pimpinan OPD bersilaturahmi dengan para Wali Kota Semarang terdahulu.
Tradisi penuh makna ini dilakukan setelah dirinya terlebih dahulu mengikuti apel pagi dan halal bihalal bersama jajaran Pemerintah Kota Semarang di halaman Balai Kota Semarang, serta halal bihalal dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, di Kantor Gubernur Jateng, Selasa (8/4).
Dalam rangkaian silaturahmi tersebut, Agustina menyambangi sejumlah tokoh yang pernah memimpin Kota Semarang, di antaranya Hendrar Prihadi, Soemarmo Hadi Saputro, dan Sukawi Sutarip. Selain itu, dirinya juga berziarah ke makam almarhum Sutrisno Suharto, mantan Wali Kota Semarang yang telah wafat.
Tak hanya itu saja, Agustina juga menyempatkan diri bertemu mantan Gubernur Jawa Tengah, Ali Mufidz, dan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Itqon Pedurungan untuk bertemu KH Ubaidillah Shodaqoh atau Gus Ubed.
“Silaturahmi ke pendahulu itu untuk mengucapkan terima kasih kepada para pendahulu kita dan berjanji untuk meneruskan pembangunan yang baik. Untuk membangun kembali supaya lebih tinggi pondasi yang pernah diletakkan oleh para pemimpin terdahulu, sehingga apa pun yang dibangun dan dilakukan kita pastikan tidak ada yang sia-sia,” ujar Agustina.
Ia juga berharap teladan dari para pemimpin terdahulu dapat terus menginspirasi semua pihak, termasuk ASN maupun masyarakat, agar senantiasa mengembangkan dan merawat hasil-hasil pembangunan yang sudah ada.
“Semoga ini bisa jadi semangat bersama. Kita lanjutkan perjuangan mereka dalam fungsi kita masing-masing,” tambahnya.
Dalam silaturahmi itu, sejumlah isu strategis turut dibahas, salah satunya rencana pengembangan kawasan Simpang Lima. Saat bertemu Hendrar Prihadi, Agustina mendapat wejangan tentang pentingnya menjadikan Simpang Lima sebagai pusat perhatian pembangunan.
Menurut mantan wali kota yang akrab disapa Hendi, saat ini merupakan momentum emas, mengingat kontrak pengelolaan Plaza Simpang Lima telah berakhir. “Simpang Lima bukan lagi sekadar kawasan strategis, tetapi sudah menjadi berlian Kota Semarang. Momentum ini harus dimanfaatkan agar kawasan tersebut bisa menjadi ikon baru yang merepresentasikan kemajuan kota,” ujarnya.
Rangkaian kunjungan ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk merajut kerja sama lintas generasi, menguatkan semangat membangun Kota Semarang yang semakin hebat dan berkelanjutan.