SEMARANGUPDATE.COM – Terhitung hingga akhir November 2025, capaian program KB pascapersalinan di wilayah Kota Pekalongan sekitar 60 persen. Capaian tersebut menjadi pendorong untuk mendukung pengendalian jumlah penduduk serta dan menjaga kesehatan ibu pascamelahirkan.
Sekretaris Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kota Pekalongan, Nur Agustina, menjelaskan, masih banyak masyarakat yang sebenarnya tidak berencana memiliki anak lagi setelah melahirkan, tetapi belum mengambil langkah nyata untuk mengikuti program KB.
“Masih sering ditemukan warga yang berniat menunda atau bahkan tidak ingin menambah anak, tetapi belum memutuskan untuk memakai alat kontrasepsi. Ini membuat tujuan pengendalian penduduk belum tercapai maksimal,” ungkapnya saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (10/12/2025)
Pihaknya mengharapkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya KB pascapersalinan. Dengan perencanaan keluarga yang matang, kesehatan ibu lebih terjamin, jarak kelahiran dapat diatur dengan baik, serta pengendalian penduduk dapat berjalan lebih efektif demi mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera.
“Kami akan terus melakukan edukasi, sosialisasi, dan kolaborasi agar kesadaran masyarakat semakin meningkat,” tambah Nur.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Pekalongan, Dwi Hesti, menuturkan, KB pascapersalinan merupakan langkah penting untuk mencegah kehamilan dini yang tidak direncanakan.
Menurutnya, aktivitas pasangan suami istri biasanya kembali normal setelah proses persalinan, sehingga risiko kehamilan tanpa rencana menjadi cukup tinggi apabila KB tidak segera dilakukan.
“Dari beberapa kasus yang kami temui, kehamilan bahkan bisa terjadi sebelum 40 hari setelah melahirkan atau pada bulan kedua. Inilah alasan kenapa KB pascapersalinan sangat penting dilakukan sedini mungkin,” jelasnya.
Dwi Hesti menambahkan jarak kelahiran yang terlalu dekat bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental ibu. Selain meningkatkan risiko komplikasi, hal tersebut juga dapat memengaruhi kualitas pengasuhan bagi anak.
Program KB pascapersalinan diharapkan menjadi salah satu strategi penting dalam menekan angka kehamilan tidak direncanakan, sekaligus memperkuat upaya Pemerintah Kota Pekalongan, dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.







