SEMARANGUPDATE.COM – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), mengajak para pemudik gratis tahun ini, khususnya para pemulung dari Jawa Tengah, untuk mempertimbangkan tinggal dan bekerja di tanah kelahiran mereka, sehingga dapat lebih dekat dengan keluarga.
Gus Yasin menyampaikan hal tersebut saat melepas 1.200 peserta mudik gratis dari Bandung menuju 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah pada Kamis, 27 Maret 2025.
“Hari ini kami melepas 1.200 lebih peserta mudik gratis ke Jawa Tengah. Di antara mereka ada pemulung yang kami sarankan untuk tinggal di Jawa Tengah jika memungkinkan,” kata Gus Yasin.
Para pemudik yang memutuskan untuk tinggal akan mendapatkan dukungan dari Pemprov Jateng melalui fasilitas pelatihan, peningkatan keterampilan, dan pendampingan usaha.
“Jika mereka bersedia, kami akan menyediakan fasilitas pelatihan, peningkatan keterampilan, dan pendampingan untuk usaha mereka,” tambahnya.
Gus Yasin juga berkomitmen membantu peserta mudik gratis yang memerlukan perawatan medis khusus, seperti dialisis. Pemerintah siap memberikan bantuan selama mereka berada di Jawa Tengah.
“Satu peserta memerlukan dialisis, dan kami siap membantu selama mereka di Jawa Tengah. Kami sudah meminta kontak mereka untuk tindakan cepat jika diperlukan,” ujar pendamping Gubernur Ahmad Luthfi ini.
Sebagai informasi, mudik gratis dari Bandung ini difasilitasi oleh Pemrov Jateng untuk 1.200 orang yang diangkut menggunakan 22 bus menuju 35 kabupaten/kota, dengan satu bus per kota.
Farhan Juniaji, Ketua Paguyuban Rantau Jawa Tengah (PRJT) Bandung Raya, menjelaskan bahwa pemilihan peserta mudik dilakukan secara selektif untuk memastikan fasilitas ini diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Ia menjelaskan bahwa peserta terdiri dari 17 persen pengemudi ojek online, 17,6 persen karyawan, 11 persen pedagang kaki lima, dan 11 persen asisten rumah tangga. Sisanya terdiri dari berbagai profesi seperti honorer, guru ngaji, dan ibu rumah tangga.
Farhan menambahkan bahwa program mudik gratis ini memberikan harapan bagi perantau yang sudah lama tidak dapat pulang. Salah satu contohnya adalah keluarga pemulung dari Cikarang yang sudah lima tahun tidak mudik.
“Mereka dijemput oleh relawan kami ke Bandung dan akhirnya bisa mudik ke Jateng,” ujarnya.
Ke depan, Farhan berharap pemerintah maupun donatur lain dapat menambah fasilitas armada bus mudik gratis dari Bandung Raya, karena masih banyak pemudik yang belum terangkut, terutama untuk daerah seperti Rembang, Pati, Blora, dan Kudus.
“Semoga tahun depan lebih banyak armada bus dan bantuan dari para donatur,” kata Farhan.