SEMARANGUPDATE.COM – Penghimpunan zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah terus menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan dukungannya terhadap upaya peningkatan ini dan mendorong agar dana zakat yang terkumpul dapat diarahkan untuk mendukung program-program pemerintah provinsi.
Dalam periode 2022 hingga 2024, penghimpunan zakat Baznas Jateng meningkat dari Rp 82,6 miliar menjadi Rp 102,7 miliar. Pada tahun 2025, hingga 17 April, telah terkumpul dana sebesar Rp 36,07 miliar.
Ketua Baznas Jateng, Ahmad Daroji, menyampaikan bahwa zakat yang terkumpul dimanfaatkan untuk berbagai program strategis Pemprov Jateng, seperti pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi dan pelatihan kerja.
Dana zakat juga digunakan untuk bantuan modal UMKM, rehab rumah tidak layak huni (RTLH), jambanisasi, serta penanganan stunting.
Selain itu, program bantuan sosial seperti rehab masjid, musala, ponpes, madrasah, dan TPQ juga mendapatkan alokasi dana dari Baznas.
Gubernur Ahmad Luthfi menekankan pentingnya sinergi antara Baznas dan pemerintah dalam memanfaatkan dana zakat secara efektif.
Ia mengarahkan agar pemanfaatan zakat dilakukan secara terkoordinasi, bukan dalam skala kecil, agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat.
Kepala Biro Hukum Setda Jateng, Iwanuddin Iskandar, menambahkan bahwa sinergi antara Baznas dan Pemprov Jateng sangat penting karena APBD dan APBN tidak dapat meng-cover semua program.
Potensi perolehan zakat dari instansi vertikal dan BUMN di Jawa Tengah juga akan terus digali.
Baznas Jateng diakui sebagai yang tertinggi dalam perolehan zakat di Indonesia.
Upaya sinergi dengan Pemprov diharapkan dapat mengoptimalkan perolehan dan pemanfaatan zakat, sehingga program-program pemerintah dapat berjalan merata di seluruh 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.