DLH Semarang Optimistis Capai Target RTH 30%, Dorong Roadmap Nasional Ruang Terbuka Hijau hingga 2045

DLH Semarang Optimistis Capai Target RTH 30%, Dorong Roadmap Nasional Ruang Terbuka Hijau hingga 2045
DLH Semarang Optimistis Capai Target RTH 30%, Dorong Roadmap Nasional Ruang Terbuka Hijau hingga 2045

SEMARANGUPDATE.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang terus memperkuat komitmennya dalam penyediaan dan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) melalui partisipasi aktif dalam Focus Group Discussion (FGD) nasional yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bappenas pada 27 November 2025 di Jakarta.

Kegiatan yang mendiseminasikan laporan akhir proyek “Roadmap Study for Green Spaces Utilization and Policy Implementation” ini menempatkan Semarang sebagai salah satu dari lima kota pilot bersama Balikpapan, Bitung, Jakarta, dan Palembang.

Bacaan Lainnya

Roadmap nasional RTH 2025-2045 yang didukung Global Environment Facility (GEF) melalui Sustainable Cities Impact Project (SCIP) menjadi acuan bersama untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di perkotaan.

Sekretaris DLH Kota Semarang, Dr.Ling. Safrinal Sofaniadi, ST, M.Si, menyatakan bahwa proyek nasional ini sangat selaras dengan program lokal yang akan digeber pada 2026.

“Alhamdulillah Semarang menjadi perhatian dari pusat, mendapat support untuk dokumen kajiannya, dan insyaallah nanti juga termasuk pembangunan fisiknya,” ujar Safrinal dalam FGD tersebut.

Ia menjelaskan, saat ini luasan RTH publik Kota Semarang telah mencapai 29,90% berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN No. 14 Tahun 2022 tentang Indeks Hijau dan Hijau-Biru (IHHBI).

Angka ini sudah termasuk RTH hijau dan biru (waduk, reservoir, dan lainnya), sehingga hanya terpaut 0,1% lagi dari ambang batas minimal 30%.

“Kondisi eksisting memang justru dengan adanya roadmap ini kita akan mengetahui lebih detail. Kalau tadi disampaikan berdasarkan capaian RTH IHHBI, Kota Semarang sudah mencapai 29,90%. Nah, ini cukup tinggi, Mas. Jadi kurang sedikit lagi kita memiliki RTH 30%. Harusnya lebih dari itu, targetnya diharapkan lebih dari itu,” tambahnya.

Tahun 2026 ditetapkan sebagai tahun prioritas lingkungan hidup di Semarang. DLH akan melaksanakan program masif “Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau dan Penghijauan Kota” yang mencakup penanaman pohon di area publik, pemeliharaan taman kota, penghijauan di sekolah dan tempat ibadah, pembuatan biopori, sumur resapan, pengolahan mata air, hingga pembangunan dua taman Kehati (Keanekaragaman Hayati) baru setiap tahunnya.

“Pemerataan akses RTH untuk mendukung kesehatan fisik dan mental masyarakat, menciptakan citra Semarang sebagai kota hijau berkelanjutan, serta mekanisme skema dan regulasi yang searah dengan pembangunan berwawasan lingkungan jangka panjang,” tegas Safrinal.

Dengan dukungan roadmap nasional hingga 2045, DLH Semarang optimistis dapat melampaui target 30% serta menjadikan ruang terbuka hijau sebagai tulang punggung ketahanan iklim dan kualitas hidup masyarakat kota di masa depan.

Pos terkait