SEMARANGUPDATE.COM – Pemerintah Kota Semarang terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir yang melanda kawasan Genuk dan sekitarnya.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menegaskan bahwa seluruh jajaran Pemkot telah bergerak cepat sejak peringatan dini curah hujan tinggi dikeluarkan pada pekan lalu.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam peninjauan banjir di Kantor Kecamatan Genuk, Senin (27/10).
Agustina menjelaskan, pompa air menjadi faktor utama dalam mempercepat surutnya genangan. Namun, sejumlah kendala teknis masih ditemui di lapangan, mulai dari akses jalan besar yang terhambat hingga koordinasi lintas lembaga.
“Semua upaya ini dilakukan agar air bisa segera keluar dari wilayah tergenang dan aktivitas warga kembali normal,” ujarnya.
Selain mengandalkan pompa, Wali Kota juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat. Menurutnya, saluran air yang tertutup atau trotoar yang menghalangi aliran dapat memperburuk kondisi banjir.
“Kesadaran bersama sangat dibutuhkan agar penanganan berjalan efektif dan tidak menimbulkan dampak ke wilayah lain,” tegasnya.
Pemkot Semarang bersama relawan telah mendirikan posko kesehatan, dapur umum, serta menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak.
Agustina menyampaikan apresiasi kepada para donatur, relawan, serta dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi, termasuk penerapan rekayasa cuaca yang terbukti membantu mengurangi intensitas hujan ekstrem di wilayah Semarang.
“Sekarang kita tidak hanya mengandalkan pompa, tapi juga rekayasa cuaca dari pusat. Ini membantu agar hujan tidak terkonsentrasi di atas Kota Semarang,” jelasnya.
Agustina mengingatkan bahwa potensi banjir masih perlu diwaspadai hingga Februari 2026 mendatang.
“Banjir tidak bisa hilang seketika karena air kiriman dari wilayah atas masih besar. Namun dengan sinergi bersama, dampaknya bisa kita kurangi sedikit demi sedikit,” pungkasnya.







