SEMARANGUPDATE.COM – Wali Kota Semarang, Agustina, menegaskan pentingnya penerapan tata kelola yang profesional serta upaya penyelamatan lingkungan dalam proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pernyataan ini disampaikan Agustina saat menjadi panelis dalam Program SINERGI Tahap I Bagian Kedua di Kementerian Keuangan pada Selasa (27/5).
“Yang lebih penting bagi kita saat ini adalah memastikan bahwa anak-anak muda di Kota Semarang memahami bahwa keputusan Pemerintah Kota Semarang untuk memulai KPBU ini adalah langkah untuk menyelamatkan kondisi penurunan daratan yang semakin memprihatinkan,” ungkap Agustina.
Dengan mengedepankan prinsip tata kelola yang profesional, proyek SPAM ini bertujuan untuk memfasilitasi industri-industri besar di Semarang beralih dari penggunaan air bawah tanah ke air permukaan yang telah diolah.
Langkah ini diharapkan dapat secara signifikan mengurangi penurunan permukaan tanah akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan.
“Jika kita dapat menciptakan sistem pengelolaan air minum yang efisien, kita bisa mendistribusikan air yang cukup kepada industri-industri besar yang selama ini bergantung pada air bawah tanah,” tambah Agustina.
Di forum tersebut, Agustina juga menjelaskan bagaimana KPBU tidak hanya menjadi solusi untuk keterbatasan anggaran Pemerintah Kota Semarang dalam proyek SPAM yang dapat mencapai biaya triliunan rupiah, tetapi juga menghadirkan tata kelola infrastruktur yang lebih profesional.
“Ada risiko keberhasilan dan kegagalan. Namun, jika ditangani oleh tim yang lebih profesional, peluang keberhasilannya akan jauh lebih tinggi. Dengan demikian, kata kelola pembangunan akan menjadi lebih baik,” lanjutnya.
Keberhasilan proyek SPAM Semarang Barat, yang telah menjangkau 47.000 pelanggan dan berpotensi meningkat hingga 60.000 pelanggan, mencerminkan sinergi yang kuat antara berbagai pihak.
Agustina pun memberikan apresiasi atas kerja sama yang konstruktif antara Pemerintah Kota Semarang (eksekutif dan legislatif), PDAM Kota Semarang, KPPIP, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, PT. SMI, dan PT. PII, terutama dalam mengatasi tantangan pendanaan melalui skema KPBU yang inovatif.
Program SINERGI sendiri merupakan inisiatif untuk mendorong transformasi pembangunan infrastruktur daerah.
Keberhasilan SPAM Semarang Barat menjadi contoh nyata bagaimana tata kelola KPBU yang baik dapat menghasilkan solusi infrastruktur yang tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan.